https://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/gateway/plugin/WebFeedGatewayPlugin/atomAbacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Education2024-03-04T15:32:54+07:00Teti Trisnawati, M.Pd.matematikaprimagraha@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Abacus (<em>Academic Journal of Matemathis</em>) memuat hasil penelitian yang berkaitan dengan pengembangan matematika dan proses pembelajaran baik secara penelitian dan secara pengkajian ilmiah. Jurnal ini diterbitkan berkala pada bulan Juni dan Desember setiap tahunnya. Terbitan pertama pada bulan Desember 2020, berisikan 5 artikel </p>https://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/718Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Kepribadian Myer Briggs Type Indicator Berdasarkan Gender2024-03-07T16:04:32+07:00Munaji MuhamadYuhana YuyuAnriani Nurul
<p>Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis menjadi masalah serius bagi siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Perbedaan kepribadian dan gender menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan pada diri siswa dalam menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis yang ditinjau dari kepribadian Myer Briggs Type Indikator (MBTI) berdasarkan gender. Subjek yang dipilih merupakan siswa kelas XI-2 dan XI-6 di SMA Negeri 3 Kota Serang semester ganjil tahun 2023/2024. 8 subjek dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dengan ketentuan 2 subjek guardian, 2 subjek artisan, 2 subjek rational, dan 2 subjek idealist. 2 subjek dari setiap tipe kepribadian tersebut mewakili 1 laki-laki dan 1 perempuan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setiap subjek diberikan 2 soal cerita mengenai materi SPLDV dengan durasi 20 menit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa subjek guardian laki-laki, subjek artisan laki-laki, dan subjek idealist laki-laki menjadi subjek yang mampu melewati semua tahapan pemecahan menurut Polya dengan baik dan benar. Untuk kemampuan subjek rational laki-laki, subjek guardian perempuan, subjek artisan perempuan, dan subjek rational perempuan hanya mampu melewati 1 tahapan pemecahan masalah menurut Polya, yakni tahap memahami masalah. Sedangkan subjek idealist perempuan, mampu melewati 3 tahapan pemecahan masalah menurut Polya hanya pada satu soal saja, yakni memahami, merencakan dan melaksanakan, namun soal lainnya belum dikerjakan karena waktu yang diberikan dirasa kurang.</p>
2023-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/720Pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 4 Di SD Negeri Dermayon Serang2024-03-07T16:04:34+07:00Yuniar Euis IsmayatiHusaeni BeniesRosadi Imron
<p>Penelitian Pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 4 di SD Negeri Dermayon Serang bertujuan agar mahasiswa dapat belajar dan mengembangkan diri, membekali mahasiswa dengan beragam keahlian dan keterampilan dengan menjadi mitra guru dan sekolah dalam pengembangan model pembelajaran, juga menumbuhkan kreativitas serta inovasi dan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah. Adapun dalam proses kegiatan ini mahasiswa ditugaskan dalam satu tim, menjadi rekan guru dan berkolaborasi bertujun untuk mengembangkan pendidikan. Sedangkan program utama kampus mengajar yang dilakukan di SD Negeri Dermayon Serang, yaitu pembelajaran literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan bantuan administrasi. Oleh karena itu, Program Kampus Mengajar membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, agar bisa mengaplikasikan keahlian serta ilmu pengetahuan mereka dalam membantu siswa di satuan pendidikan dasar serta mengaktualisasikan minat dan semangat belajar pada mahasiswa.</p>
2023-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/719Meningkatkan Program Kampus Mengajar Angkatan 4 Di SD Negeri V Dermayon Serang2024-03-07T16:04:36+07:00Yuniar Euis Ismayati Trikawati TrikawatiRosadi Imron
<p>Penelitian Pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 4 di SD Negeri V Dermayon Serang bertujuan agar mahasiswa dapat belajar dan mengembangkan diri, membekali mahasiswa dengan beragam keahlian dan keterampilan dengan menjadi mitra guru dan sekolah dalam pengembangan model pembelajaran, juga menumbuhkan kreativitas serta inovasi dan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah. Adapun dalam proses kegiatan ini mahasiswa ditugaskan dalam satu tim, menjadi rekan guru dan berkolaborasi bertujun untuk mengembangkan pendidikan. Sedangkan program utama kampus mengajar yang dilakukan di SD Negeri V Dermayon Serang, yaitu pembelajaran literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan bantuan administrasi. Oleh karena itu, Program Kampus Mengajar membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, agar bisa mengaplikasikan keahlian serta ilmu pengetahuan mereka dalam membantu siswa di satuan pendidikan dasar serta mengaktualisasikan minat dan semangat dalam belajar pada siswa.</p>
2023-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/717Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas Viii Di Mts Nur El Falah2024-03-07T16:04:38+07:00Khotimah HusnulSafitri RaniNupus SohiyatiTrisnawati Teti
<p>Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah pembelajaran berbasis masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sebagai akibat dari pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini adalah data eksperimen yang menerapkan dua pembelajaran yaitu pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional. populasi dalam penelitian ini adalah siswa di salah satu MTS Nur El Falah. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dan diperoleh satu kelas sebagai sampel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional, (2) Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat, kesalahan mentransformasikan informasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan memahami soal.</p> <p> </p>
2023-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/716Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Teorema Pythagoras2024-03-07T16:04:40+07:00Chandra Chintya Mely EkaAnam IrsadulMariam SitiPutri Suci NurliyaniTrisnawati Teti
<p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis adalah pembelajaran berbasis masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa sebagai akibat dari pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang menerapkan dua pembelajaran yaitu pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di salah satu SMAN 4 Kota Serang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dan diperoleh satu kelas sebagai sampel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan penalaran matematis. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional</p>
2023-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/709Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Menggunakan Aplikasi Capcut Pada Materi Bilangan Bulat Untuk Meningkatkan Minat Siswa2024-03-07T16:04:44+07:00Vina Vijaya KusumaMuhammad Khaidir FahramDeddy RusdiansyahOmah Omah
<p>Penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu aspek penting dalam pembelajaran adalah pengembangan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran pada materi bilangan bulat dengan menggunakan aplikasi <em>capcut.</em> Peneliti menggunakan aplikasi capcut untuk membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 22 Kota Serang. Dengan penggunaan aplikasi <em>capcut, </em>video pembelajaran yang dibuat menjadi lebih menarik, dan mudah dipahami sehingga membantu siswa dalam memahami materi bilangan bulat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan minat siswa sebanyak 40,2% dalam mempelajari materi bilangan bulat dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Capcut.</p>
2023-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/603ETNOMATEMATIKA LEUIT BADUY LEBAK BANTEN DI TINJAU DARI ASPEK GEOMETRISNYA2023-10-20T14:42:59+07:00Abdul Aziz
<p>Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang banyak diajarkan mulai dari pendidikan dasar hingga menengah karena matematika berguna dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek geometri yang terdapat pada leuit yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran disekolah berdasarkan hasil studi lapangan di desa Katu Ketug Surung menunjukkan bahwa hasil padi ladang (<em>pare huma) </em>masyarakat Baduy pantang diperdagangkan.</p>
2022-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/604ANALISIS KEMAMPUAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP PADA MATERI ALJABAR2023-10-20T14:43:00+07:00Ana Mardiana
<p>Dalam dunia pendidikan evaluasi pembelajaran terhadap materi yang telah disampaikan sangatlah <br>penting, karena bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam menyelesaikan <br>permasalahan. Selain itu dengan adanya evaluasi pembelajaran mempermudah guru untuk <br>mengetahui apakah metode yang digunakan sesuai atau tidak dengan kemampuan anak/siswa serta <br>apakah mampu menyeimbangkan dan mencapai dengan kurikulum yang diterapkan (SILABUS).<br>Pembelajaran menyangkut kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai hasil belajar <br>yang baik. Salah satu pembelajaran yang dilakukan ialah matematika. Penelitian ini menggunakan <br>metode penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pemahaman konsep <br>matematis siswa pada materi Aljabar dengan menggunakan indikator untuk Menyatakan ulang<br>sebuah konsep, Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep, Memberi <br>contoh dan Non contoh dari suatu konsep, Menyajikan Konsep dalam berbagai bentuk representasi <br>matematika dan Mengembangkan syarat perlu/syarat cukup dari suatu konsep. Hasil dan pembahasan <br>penelitian ini yaitu untuk mengkaji kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, terdapat 5 soal <br>yang diberikan pada siswa yang tiap soalnya mengukur indikator pemahaman konsep matematis. Soal <br>no 1 Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari mengenai Aljabar (suku dua), soal no.2 <br>Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep, soal no 3 Memberi contoh<br>dan Non contoh dari suatu konsep, soal no4 Menyajikan Konsep dalam berbagai bentuk representasi <br>matematika, soal no 5 Mengembangkan syarat perlu/syarat cukup dari suatu konsep</p>
2020-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/602EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA ALAT MUSIK ANGKLUNG BUHUN BADUY2023-10-20T14:52:28+07:00Chintya Chandra
<p>Konsep yang menghubungkan budaya dengan Matematika disebut etnomatematika. Penelitian ini dilakukan pada alat musik angklung yang merupakan salah satu alat musik khas suku Baduy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali konsep matematika yang terdapat dalam angklung, khususnya angklung Buhun Baduy. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan model etnografi. Hasil penelitian bahwa kehadiran etnomatematika dalam pembelajaran Matematika dapat memberikan motivasi dan nuansa baru bahwa pembelajaran Matematika tidak hanya terbatas di dalam kelas tetapi juga dengan dunia luar yaitu berinteraksi dengan budaya lokal.</p>
2020-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/609Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Model Pembelajaran Probing Prompting Berbantu Geogebra2023-11-14T10:28:03+07:00Wiwit Keswari
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi model pembelajaran <em>probing prompting</em> terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (<em>planning</em>), tindakan (<em>acting</em>), observasi dan refleksi yang diterapkan pada model pembelajaran <em>probing prompting</em>. Sampel terdiri dari 36 siswa dan dibagi menjadi 9 kelompok yang masing – masing kelompok terdiri dari 4 orang.</p> <p>Data penelitian dibagi menjadi dua jenis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari data tes setiap akhir siklus, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui observasi pelaksanaan model pembelajaran <em>probing prompting </em>baik dari segi siswa maupun dari segi guru. Indikator keberhasilan yang digunakan adalah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) matematika sebesar 78 dan minimal 80 % siswa mencapai ketuntasan minimum tersebut.</p> <p>Peningkatan kemampuan komunikasi matematika secara umum dapat dilihat dari peningkatan nilai evaluasi yang diperoleh dari siklus I dan siklus II, yaitu rata-rata nilai pada siklus I adalah sebesar 77,22 dan menjadi 86,39 pada siklus II. Begitupun siswa yang mendapat nilai 78 meningkat dari 20 orang (55,55 %) pada siklus I menjadi 31 orang (86,11 %) pada siklus II.</p> <p>Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran <em>probing prompting</em>, siswa dapat melaksanakan pengalaman belajar konstruktivisme secara berkelompok, melibatkan kemampuan mental, emosional serta sosial sehingga meningkatkan kemampuan komunikasi matematika khususnya pada materi program linear.</p>
2023-11-14T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/611Masa Depan Pendidikan Matematika: Strategi Inovatif untuk Melibatkan Siswa di Era Digital2023-11-14T10:27:59+07:00Asep Saefullah Kamali
<p>Di era digital yang berkembang pesat saat ini, masa depan pendidikan matematika sedang mengalami transformasi besar. Metode pengajaran tradisional tidak lagi cukup untuk menarik perhatian dan melibatkan pikiran siswa yang melek teknologi. Seiring dengan teknologi yang terus membentuk dunia kita, para pendidik harus beradaptasi dan menggunakan strategi inovatif untuk membuat matematika lebih mudah diakses dan menarik. Masa depan pendidikan matematika terletak pada pengintegrasian alat digital, platform interaktif, dan teknik gamifikasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang imersif. Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi, para pendidik dapat memecah konsep matematika yang kompleks menjadi modul-modul interaktif yang sesuai dengan gaya belajar yang berbeda. Dari simulasi realitas virtual hingga algoritme pembelajaran yang dipersonalisasi, kemungkinannya benar-benar tidak terbatas. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi strategi mutakhir yang merevolusi pendidikan matematika dan memberdayakan siswa untuk menjadi pemecah masalah yang percaya diri di era digital.</p>
2023-11-14T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/610Kajian Etnomatematika Sistem Bilangan Dan Konsep Perhitungan Hasil Pertanian Suku Baduy2023-11-14T10:28:01+07:00Ana Mardiana
<p>Matematika sering katakan sebagai ilmu pasti karena mengandung rumus dan perhitungan secara akurat, sehingga tidak sedikit yang berfikiran bahwa matematika adalah ilmu yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari atau budaya masyarakat. Padahal matematika dan budaya adalah dua hal yang berkaitan erat,dimana matematika dalam budaya disebut dengan istilah etnomatematika. Etnomatematika merupakan studi tentang ide-ide matematika dari masyarakat tradisional yang diterapkan oleh kelompok budaya dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk masyarakat di Indonesia dengan beragam sukunya. Setiap suku di Indonesia memiliki cara tersendiri dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup dan seringkali tanpa disadari cara-cara tersebut memiliki nilai matematis. Suku Baduy yang terletak di Provinsi Banten merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki berbagai cara memenuhi kebutuhan hidup dengan konsep matematis tersendiri. Dari penelitian yang dilkakukan secara langsung dengan metode pendekatan kultural pada suku baduy adalah untuk mengetahui dan menggali konsep matematika apa saja yang ada pada kehidupan masyarakat Suku Baduy yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar matematika serta upaya untuk mengembangkan etnomatematika sebagai basis pembelajaran matematika. Melalui penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat konsep matematika dalam kehidupan masyarakat Suku Baduy, seperti perhitungan kalender, perhitungan hari baik, sistem bilangan, dan perhitungan hasil pertanian.</p>
2023-11-14T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/608Eksplorasi Etnomatematika dalam Kebudayaan Baduy di Kabupaten Lebak Banten2023-11-14T10:28:05+07:00Septi Hasani
<p>Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya. Salah satu suku yang masih lestari hingga saat ini adalah Suku Baduy. Suku ini terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Dalam kesehariannya, masyarakat Suku Baduy masih mempertahankan nilai-nilai leluhur atau tradisi nenek moyang tanpa terpengaruh oleh perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap dan kebiasaan masyarakat Suku Baduy dalam kehidupan sehari-hari serta mendeskripsikan unsur-unsur matematis yang ada dalam adat istiadat mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi,</p> <p> </p> <p>dan wawancara dengan beberapa narasumber yaitu para warga Suku Baduy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Suku Baduy masih mempertahankan nilai-nilai adat istiadat dan menolak segala bentuk modernisasi serta menolak pendidikan formal. Mereka hidup dalam kesederhanaan dan sangat bergantung pada alam. Masyarakat Suku Baduy terbagi menjadi 2 golongan, yaitu Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar. Pada masyarakat Baduy Dalam, mereka sangat menjaga nilai-nilai leluhur dan sama sekali tidak terpengaruh oleh dunia luar. Sedangkan pada masyarakat Baduy Luar, mereka masih sedikit terbuka dan toleransi terhadap perkembangan teknologi. Namun hakikatnya, kedua golongan tersebut sejatinya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat dan terikat oleh hukum adat.</p>
2023-11-14T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/607Eksplorasi Etnomatematika Pada Kain Tenun Suku Baduy Di Desa Kenakes Lebak-Banten Berdasarkan Aspek Geometris.2023-11-14T10:28:08+07:00Husnul Khotimah
<p>Etnomatematika merupakan salah satu cara pembelajaran matematika yang menghubungkan kebiasaan adat lokal dalam pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan aspek aspek geometris matematika pada kain tenun masyarakat Baduy yang terletak di Desa Kenakes leuwi damar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara triangulasi yaitu menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada Kain tenun Suku Baduy terdapat aspek geometris matematika berupa bangun datar. Adapun bangun datar yang terdapat pada kain tenun ini yaitu belah ketupat, persegi panjang, lingkaran, dan segitiga.</p>
2023-11-14T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/554Eksplorasi Etnomatematika Rumah Adat Suku Baduy Untuk Mengungkap Nilai Filosofis dan Konsep Matematis2023-11-14T10:28:10+07:00Syahida Rahmatul Badriyah
<p>Budaya adalah identitas unik antar generasi yang dimiliki oleh suatu wilayah. Mengaitkan budaya dengan pendidikan merupakan hal yang penting, khususnya pendidikan matematika sebagai metode pembelajaran yang menghubungkan materi matematika dengan kehidupan budaya di sekitarnya. Metode pembelajaran yang menghubungkan pembelajaran matematika dengan budaya disebut etnomatematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menggali nilai-nilai filosofis dan konsep matematika yang tertanam pada rumah adat suku Baduy. Penelitian ini mengadopsi pendekatan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian dilaksanakan di Desa Kanekes, Kec. Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Subjek penelitian ini meliputi beberapa orang dalam yaitu penduduk desa dan tukang bangunan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan dalam analisis data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa teras, ruang tamu dan dapur, serta atap rumah adat Baduy semuanya memiliki konsep matematika yang tertanam di dalamnya.</p>
2023-11-14T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacus: Academic Journal of Mathematics Learning and Educationhttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/350MEDIASI MOTIVASI PADA PENGARUH PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KETRAMPILAN BERPIKIR KREATIF PADA PELAJARAN MATEMATIKA2023-05-17T15:38:12+07:00Karina Karina
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mediasi motivasi pada pengaruh <em>Project Based Learning</em> (PjBL) terhadap peningkatan ketrampilan berfikir kreatif pada mata pelajaran matematika. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK negeri 7 Kota Serang, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling sehingga diperoleh sampel data yaitu sejumlah 72 siswa. Teknik analisis data dilakukan dengan <em>Structural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) </em>menggunakan software SmartPLS versi 3. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa <em>Project Based Learning</em> (PjBL) berpengaruh positif signifikan terhadap peningkatan berfikir kreatif, <em>Project Based Learning</em> (PjBL) berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi, motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap peningkatan berfikir kreatif. Motivasi dapat memediasi secara positif signifikan pengaruh <em>Project Based Learning</em> (PjBL) terhadap peningkatan berfikir kreatif.</p>
2023-05-17T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/396MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN BENTUK ALJABAR MELALUI METODE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT)2023-10-19T13:53:52+07:00Ida Siti Nuraida
<p>Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul <em>Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pecahan Bentuk Aljabar Melalui Metode <strong>Number Heads Together (NHT)</strong> di MTs.Negeri 1 Kota Serang </em>merupakan salah satu upaya guru dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kelompok <em>(cooperative learning)</em> <em>Number Heads Together (NHT).</em>Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2015-2016, bertempat di kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Serang dengan siswa berjumlah 34 orang. Tahapan-tahapan dalam kegiatan penelitian yang melalui 2 siklus (4 kali pertemuan) adalah sebagai berikut : 1) <em>Perencanaan, 2)Tindakan , 3)Observasi/pengamatan, dan 4)Refleksi.</em>Hasilnya sebagai berikut : minat siswa tampak pada aktivitas saat berdiskusi meningkat dari kegiatan pembelajaran ke 1 ada 2 orang (yang bertanya dan menanggapi), berikutnya 3 orang, 4 orang dan 9 orang. Nilai hasil evaluasi belajar rata-rata dari 4 kali pertemuan, nilai rata-rata pada materi penjumlahan adalah 81, pada pengurangan adalah 83,09, pada perkalian78,38 dan pembagian pecahan bentuk aljabar 93. Dengan demikian maka pembelajaran dengan metode <em>Number Heads Together (NHT)</em> dapat meningkatkan hasil belajar siswa.</p>
2023-05-17T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/395PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA2023-05-17T15:38:11+07:00Adhie Nugraha
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan abstraksi matematis. Oleh karena itu peneliti menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), karena pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan abstraksi matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ketercapaian dan peningkatan kemampuan abstraksi matematis siswa yang mendapat pendekatan RME dan mengetahui kesalahan siswa pada kemampuan abstraksi matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi (mixed method) dengan penggabungan kuantitatif-kualitatif dan desain embedded design. Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Serang. Sampel penelitian adalah kelas X MIA 9 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 7 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen tes kemampuan abstraksi matematis, instrumen non tes berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi serta peneliti itu sendiri. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pencapaian dan peningkatan kemampuan abstraksi matematis kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kesalahan siswa pada saat tes kemampuan abstraksi matematis meliputi kesalahan dalam membuat pemodelan matematika, kesalahan konsep, kesalahan sistematika dan kesalahan perhitungan.</p>
2023-05-17T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/385PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DALAM MENIGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN SIKAP SISWA DI SMPN 10 KOTA SERANG2023-07-25T13:34:49+07:00Teti TrisnawatiErnawati Ernawati
<p>Penelitian ini dilatar belakangi bahwa matematika menjadi pelajaran yang tidak disukai dikalangan para siswa karena matematika adalah salah satu pelajaran yang dianggap sulit, padahal kesulitan yang dihadapi siswa diakibatkan karena siswa tidak mampu memahami materi matematika secara baik serta kurangnya pemahaman aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, kurangnya pemahaman siswa diakibatkan karena secara umum proses pembelajaran dikelas kurang menarik dan cenderung berpusat pada Guru (<em>teacher centered</em>). Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>realistic mathematics education</em> dalam meningkatkan hasil belajar matematika. (2) Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran <em>realistic mathematics education </em>(RME). Jenis penelitian yang digunakan adalah <em>quasi-eksperimen</em>, dengan populasi seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 10 kelas, pengambilan sampel menggunakan <em>simple random sempling</em> didapat dua kelas yaitu kelas VIIC dan VIID untuk kelas eksperimen kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Analisis data dilakukan pada saat awal pembelajaran (<em>pre-test</em>) dan setelah pembelajaran (<em>post-test</em>). Untuk mengetahui peningkatan dalam pembelajaran dilakukan dengan uji N-Gain dimana didapat nilai rata-rata untuk kelas eksperimen 0,0753 dan kelas kontrol yaitu sebesar 0,0743 dimana peningkatan dalam hasil belajar tergolong rendah dengn peningkatan 7,5%. untuk pengaruh sikap Siswa dilakukan uji regresi dimana mempunyai nilai sig 0,184 untuk kelas eksperimen dan 0,133 untuk kelas kontrol dimana kedua data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh hasil belajar Siswa terhadap sikap Siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol</p>
2020-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/384PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LEUWIDAMAR2023-07-25T13:22:32+07:00Sundanah SundanahMalik Abdul Aziz
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan metode Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar Matematika di kelas X SMA. Penelitian ini berbentuk kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 2 Leuwidamar. Untuk menguji validitas instrumen dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson dan reliabilitas instrumen dalam bentuk tes subjektif digunakan rumus Alpha, uji tingkat kesukaran soal, uji daya pembeda menggunakan indeks diskriminasi (D) dan uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Berdasarkan analisis data, hasil penghitungan data penelitian diperoleh skor t hitung > t tabel (2,639>1,693), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar yang positif dan signifikan dengan menerapkan metode Inquiry Discovery Learning dibandingkan dengan tanpa menggunakan metode Inquiry Discovery Learning.</p>
2020-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/383MENINGATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING2023-07-25T13:08:31+07:00Eva Fitria NingsihVenita Anggraeni
<p>Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa merupakan permasalahan yang menuntut pendidik untuk dapat menciptakan dan menerapkan suatu pembelajaran dengan model pembelajaran yang baru. Penelitian ini merupakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian berbentuk pretes-postes control grup design. Tujuan penelitian ini untuk melakukan studi yang berfokus pada penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning yang diduga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis matematis siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Waringinkurung. Pemilihan sampel dilakukan dari populasinya secara purposif (purposive sampling) yaitu kelas X IPA V yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran matematika Problem Based Learning dan X IPA IV dengan pembelajaran ekspositori. Analisis data kemampuan pemecahan masalah menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji-t dan uji N-gain. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori</p>
2020-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/382PENGARUH KECERDASAN NUMERIK DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK2023-07-25T12:57:03+07:00Dina Nurrochmatunnisa
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji kebenaran hipotesis mengenai hubungan langsung kecerdasan numerik dan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Besar sampel sebanyak 90 siswa yang diperoleh dengan teknik multi stage sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrument tes dan non tes. Instrumen tes berbentuk tes pilihan ganda untuk mengukur kecerdasan numeric, instrumen non tes yang digunakan adalah angket untuk mengukur kemandirian belajar, dan kemampuan pemecahan masalah matematik diukur dengan tes bentuk uraian. Hasil uji hipotesisnya, yaitu (1) terdapat pengaruh langsung yang signifikan kecerdasan numerik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik (2) terdapat pengaruh langsung yang signifikan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik (3) terdapat pengaruh langsung yang signifikan kecerdasan numerik terhadap kemandirian belajar (4) terdapat pengaruh tidak langsung yang tidak signifikan kecerdasan numerik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik melalui kemandirian belajar.</p>
2020-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/381MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE SOKRATIS MATERI STATISTIKA2023-07-25T12:58:26+07:00Binti Khusnul ChotimahAsep Wahyudin
<p>Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar matematika siswa, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian agar dapat teratasi permasalahan tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MM SMK N 7 Pandeglang dengan objek aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi statistik dengan menggunakan metode sokratis. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Gagasan peneliti, motode pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah ini adalah metode sokratis. Metode sokratis hampir sama dengan Tanya-jawab. Kegiatan Guru pada metode sokratis yang paling menonjol ialah bertanya dan memperhatikan jawaban para siswa. Dari hasil observasi pada pra siklus jumlah skor total 73 keaktifan belajar meningkat 45 pada siklus I. Pada siklus I jumlah skor total sebesar 118 keaktifan belajar meningkat sebesar 31 pada siklus II jumlah skor total kekatifan belajar siswa mengalami peningkatan, jumlah persentase hasil belajar siswa meningkat 6,06% pada siklus I. Pada siklus I jumlah persentase ketuntasan hasil belajar siswa 54,54% meningkat 39,39% pada siklus II jumlah persentase ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan jumlah persentase 93,93%. Dalam penelitian ini terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model metode sokratis pada materi statistic di SMK NEGERI 7 Pandeglang.</p>
2020-12-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/307PENGARUH PENGGUNAAN EDMODO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING2023-10-12T09:59:20+07:00Gaung PradanaMuhamad Ridwan
<p>Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi baik di bidang pendidikan merupakan salah satu media pendukung dalam peningkatan hasil belajar siswa. Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran banyak melahirkan konsep-konsep baru dalam pembelajaran berbasis IT atau yang lebih dikenal <em>e-learning</em>. Banyak media <em>e-learning</em> yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah satunya Edmodo. Edmodo adalah sebuah <em>Learning Management System</em> (LMS) yang menyediakan berbagai macam fitur yang dapat dimanfaatkan guru untuk kegiatan pembelajaran. Dengan Edmodo, siswa diharakan akan lebih berpartisipasi dalam pembelajaran matematika dan tujuan belajar yang sudah dirancang dapat tercapai. Pemanfaatan Edmodo secara luas juga diharapkan akan meningkatkan kompetensi siswa agar lebih siap menghadapi perkembangan jaman yang semakin hari semakin maju. Edmodo menerapkan berbagai metode pembelajaran seperti tugas mandiri, games, maupun diskusi.</p>
2022-09-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/304ANALISIS PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING2023-10-12T09:58:34+07:00Istiqomah
<p>Kemampuan pemahaman konseptual matematis adalah kemampuan yang paling dasar dan harus dimiliki oleh setiap siswa guna menunjang kemampuan tingkat tinggi lainnya. <em>Rigorous Mathematichal Thinking </em>(RMT) adalah salah satu pembelajaran yang diindikasikan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konseptual matematis karena salah satu fase pembelajarannya adalah praktek konstruksi konseptual kognitif. Selain Pendekatan pembelajaran yang diperhatikan, ada beberapa keragaman yang siswa miliki dan harus diperhatikan oleh pendidik, diantaranya adalah kemampuan awal matematis (KAM) dan gaya belajar matematis (GBM). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konseptual matematis siswa dilihat dari KAM dan GBM siswa. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan <em>phenomenography.</em>Dan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 3 Cikupa. Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian ini didapatkan bahwa, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konseptual matematis dilihat dari KAM dan GBM. Peningkatan subjek kelas atas masuk dalam klasifikasi tinggi, subjek kelas tengah masuk dalam klasifikasi sedang dan subjek kelas bawah masuk dalam klasifikasi rendah. Sedangkan jikka dilihat dari GBM, peningkatan subjek GBM ML masuk dalam klasifikasi tinggi,GBM IL masuk dalam klasifikasi rendah dan GBM UL masuk dalam klasifikasi sedang.</p>
2022-09-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/303PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA2023-10-12T09:56:15+07:00Adhie Nugraha
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan abstraksi matematis. Oleh karena itu peneliti menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), karena pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan abstraksi matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ketercapaian dan peningkatan kemampuan abstraksi matematis siswa yang mendapat pendekatan RME dan mengetahui kesalahan siswa pada kemampuan abstraksi matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi (mixed method) dengan penggabungan kuantitatif-kualitatif dan desain embedded design. Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Serang. Sampel penelitian adalah kelas X MIA 9 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 7 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen tes kemampuan abstraksi matematis, instrumen non tes berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi serta peneliti itu sendiri. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pencapaian dan peningkatan kemampuan abstraksi matematis kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kesalahan siswa pada saat tes kemampuan abstraksi matematis meliputi kesalahan dalam membuat pemodelan matematika, kesalahan konsep, kesalahan sistematika dan kesalahan perhitungan.</p>
2022-09-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/302PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN MINAT BELAJAR SISWA2023-10-12T09:54:43+07:00Wahyu Haryo KuncoroFitri Selly Haryani
<p>Kemampuan pemahaman konsep matematis adalah kemampuan dasar dan harus dimiliki oleh setiap peserta didik guna menunjang kemampuan berpikir tingkat tinggi lainnya. Model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep diindikasikan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis sekaligus minat belajar peserta didik. Penggunaan <em>advance organizer </em>dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru karena merupakan kerangka dalam bentuk abstraksi atau ringkasan konsep-konsep dasar tentang apa yang dipelajari hubungannya dengan materi yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Sedangkan peta dapat meningkatkan minat belajar karena merupakan hal baru bagi siswa yang memungkinkan siswa untuk menuangkan pikiran mereka masing-masing. Selain itu, dalam pembuatan peta konsep siswa dilatih untuk bekerja sama dan bertanggung jawab atas tugas mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pencapaian akhir dan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis dan minat belajar siswa. Desain penelitian ini adalah penelitian <em>mixed method </em>dengan tipe <em>sequentional explanatory </em>dimana metode kombinasi dilakukan secara berurutan dengan urutan pertama menggunakan metode kuantitatif dan urutan kedua menggunakan metode kualitatif. Subjek hasil dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Serang. Berdsarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa model pembelajaran <em>advance organizer</em> menggunakan peta konsep dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis dan motivasi belajar siswa.</p>
2022-09-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/300PENGEMBANGAN LKPD INTERAKTIF MENGGUNAKAN LIVE WORKSHEETS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA2023-10-12T09:54:04+07:00Mila Nurlaila
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan, respon siswa dan peningkatan pemahaman konsep matematis siswa terhadap bahan ajar berupa produk Lembar Kerja Peserta Dididk (LKPD) interaktif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis pada materi aritmatika sosial untuk peserta didik kelas VII SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau <em>Research and Development (R&D)</em> dengan menggunakan model ADDIE menurut Dick and Carry. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP di SMP Negeri 2 Cikeusal dan SMP Negeri 2 Kragilan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian LKPD interaktif untuk mengukur kelayakan dan respon siswa serta instrumen tes untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa LKPD interaktif dengan menggunakan <em>Live Worksheets</em> untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dinyatakan telah memenuhi kriteria sangat layak dengan rata-rata persentase oleh ahi materi dan ahli media sebesar 92,56%. Rata-rata persentase respon siswa pada uji skala terbatas dan uji lapangan sebesar 85,39% dengan kriteria sangat menarik. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan hasil indeks gain ternormalisasi sebesar 0,79 yang tergolong tinggi. Sehingga produk LKPD interaktif dapat digunakan dalam proses pembelajaran.</p>
2022-09-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/287MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK2022-09-23T05:35:13+07:00Binti Khusnul CHotimahEva Fitria Ningsih
<p>Penelitian ini dilakukan di SMK N 7 Pandeglang dengan mengambil dua kelas yaitu satu kelas eksperimen dan satu lagi sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara komprehensif perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi dan perbedaan sikap siswa terhadap matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran Matematika Biasa (PMB) ditinjau secara keseluruhan siswa maupun berdasarkan kelompok kemampuan matematika siswa. Selain itu juga dikaji kinerja dan pola jawaban yang dibuat siswa dalam menyelesaikan masalah kontekstual pada masing-masing pendekatan pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Tes Kemampuan Pemahaman dan komunikasi, angket, pedoman wawancara, dan lembar observer. Berdasarkan analisa terhadap jawaban siswa, siswa dalam kelompok sedang dan tingggi baik untuk kelas eksperimen maupun untuk kelas kontrol kemampuan pemahaman dan komunikasinya sudah cukup memadai hanya perlu ditingkatkan lagi. Pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik pada kelas eksperimen untuk kelompok rendah cukup membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi. Secara keseluruhan peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan siswa di kelas kontrol. Pada umumnya siswa merasa senang, tertarik, dan mudah mengerti belajar matematika dengan pendekatan realistik, terutama siswa kelompok sedang dan rendah.</p>
2022-09-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Abacushttps://jurnal.upg.ac.id/index.php/abacus/article/view/226KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 9 MTS JARIYATUL ISLAMIYAH2023-10-12T09:52:19+07:00Vina Vijaya KusumaFenti Fatimah
<p>Dalam keseharian, kita tidak bisa melepaskan diri dari pelajaran matematika. Banyak sekali materi yang bisa diaplikasikan kedalam kehidpuan sehari-hari, namun peajaran matematika sering dianggap materi yang sulit dipelajari. Pada pembelajaran matematika terdapat siswa kelas 9 yang mengalami kesulitan belajar, hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya hasil latihan soal maupun hasil ulangan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dan faktor yang membuat siswa kesulitan belajar matematika. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas 9 MTS Jariyatul Islamiyah masih kesulitan memahami konsep dan kesulitan memecahkan masalah.</p>
2022-08-11T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Abacus